Berhati Besar

Padi itu semakin dia tua maka semakin menunduk, dan itu artinya sangat mendalam sekali. Seseorang semakin tua itu harus semakin tau apa yang sebenarnya di kerjakan di dunia ini. Apakah dia termasuk orang tua yang kurang ajar atau termasuk anak kecil yang di tuakan. Karena Di luar sana banyak sekali orang tua yang hanya tua badan dan umurnya saja, tapi secara moral dan sikapnya masih seperti anak kecil.

Berhati besar adalah satu ungkapan yang mengindikasikan kalo orang itu bahagia, dermawan, menyenangkan dan di setiap jejaknya. Orang lain selalu merasa nyaman, kalo dia pergi pasti akan di nanti banyak orang. Dan ketika dia meninggal, kebaikannya akan selalu di kenang di hati-hati orang yang pernah di baikinya. Kalo ada masalah pasti orang yang berhati besar mampu menyelesaikannya secara bijak,

Kalo di mintai nasihat pasti akan di dengar oleh orang lain. Dia tidak sombong tapi dia menjelma menjadi tangan kanan Tuhan yang membantu menyebar kebaikan di dunia ini. Tetapi  banyak sekali orang yang menyebut orang seperti mungkin hanya ada di surga. Pertanyaan saya, kalo sudah ada deskripsi yang begitu baiknya tentang berhati besar. Kenapa kita tidak menyediakan diri kita untuk menjadi orang yang berhati besar?

Alasan apa lagi yang harus kita ungkapkan ke Tuhan? ketika nanti ada hari pembalasan? Kita punya tangan yang masih baik dan bisa bergerak. Otot bisep dan trisep kita masih berfungsi dengan baik. Kaki-kaki kita juga masih bisa melangkah dengan baik. Otak kita masih bisa menyimpan data ratusan tera bahkan triliyunan. Lalu alasan apalagi yang mendasari kalo kita tidak bisa menjadi besar hati?