Melangkah demi masa depan dan melihat dengan jalan fikiran yang lurus "Talk Less do More"

Monday, April 1, 2013

Ketika Uang Memakan Manusia

Pernahkah suatu ketika temen-temen semua merasa gaji sebulan tiba-tiba habis dalam 10 hari pertama pasca gajian? Pasti tidak menyangka kemudian bertanya kepada diri sendiri. Uangnya tak buat apa aja ya? Kalo enggak gitu pasti kalo yang cewek pada mengumpulkan bon. Atau malah sudah menyadari, tapi pura-pura tidak tau,dan ini yang paling berbahaya.

Kalo seperti itu saya jadi teringat kata pak Mario Teguh, kalo penghasilan itu berbanding lurus dengan pengeluaran, kalo penghasilannya besar, maka kebutuhannya juga banyak, kalo kebutuhannya banyak penghasilan harus banyak juga, jangan sampai besar kebutuhan dari pada penghasilan, dan itu sering kita kenal dengan besar pasak dari pada tiang.

Secara tidak sadar, di saat kita memegang uang banyak, fikiran, tangan, serta tindakan akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan yang sebenarnya tidak perlu, misalnya saja belum waktunya beli sabun cuci, sudah beli padahal sabun cuci di rumah masih banyak, belum waktunya beli parfum, sudah beli. Padahal di lemari parfum masih ada 2. Nah hal-hal seperti itulah yang menyebabkan pengeluaran yang tidak terkendali.

Faktor penyebabnya adalah masalah diskon. Terkadang untuk menarik minat konsumen si produsen akan memberikan harga yang menarik agar produknya laku secara keras di pasaran. Dan itu kebanyakan si wanita. Kalo pria suka belanja mungkin dia tidak punya rasa kejantanan. hehehehe...

Oke, kalo kita terapkan di rumah tangga, maka managemen pengeluaran itu sangat perlu, banyak sekali rumah tangga yang sering cek cok karena masalah ini, adanya komunikasi setiap hari dan kalo perlu rekapitulasi setiap hari sangatlah perlu untuk meminimalisir cek cok yang terjadi. Dan dalam hal ini, mungkin wanita akuntan akan lebih laku di banding wanita teknik .. hehehe becanda.

Jadi, untuk menimalisir kebutuhan hendaklah ada komunikasi, apakah perlu sekarang atau perlu mendatang. jika alasannya investasi, tentunya ada kebijakan sendiri yang sebelumnya di fikir matang-matang. Dalam keluarga, adanya saling melengkpi sangatlah perlu untuk menekan pengeluaran yang tidak terkendali. Kalo anak kos, paling-paling uangnya habis untuk makan. so jangan makan kalo uangnya kurang . hehehe
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

10 Tanggapan pembaca

  1. III.. betul banget ni Debb.
    Kk Dhe klo gajian langsung abisss tak berbekas klo liat diskon di sana sini :(

    ReplyDelete
  2. saya pikir bukan masalah diskonnya mas? Tapi masalahnya sudah cukup akut. yaitu pola pikir konsumtif masyarakat kita yang hanya mengejar image dan gengsi...

    ReplyDelete
  3. emang bener mas, klw dah punya duit rasanya gatal. piinginnya belanja terus...hahahah. maklum lah klw cewek dah kodratnya :)

    ReplyDelete
  4. ini nih nasehat nya ibuku nih, selalu deh masalah keuangan. ngatur uang itu bukan hal yg mudah~

    ReplyDelete
  5. Memang benar, penghasilan besar maka pengeluaran besar pula. Gaya hidup biasanya berubah kalo penghasilan seseorang meningkat. Ngeri sebenarnya kalo yang terjadi adalah pola hidup konsumtif

    ReplyDelete
  6. jadi bingung pengen ngasih komen apa nih, soalnya bener semua deh.

    ReplyDelete
  7. Ibu saya selalu bilang anak sekolah seperti saya harus bisa mengatur pengeluaran. Lagian anak laki2 jarang yg suka belanja. Hehehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mengunjungi blog kami.
Sampaikan saran, kritik, dan pesan di bawah ini.
Mohon untuk berkomentar secara sopan.
~ No SPAM
~ No Sara
~ No Menghujat
~ No Link Hidup
(update 7 Januari 2013)
Informasi:DO FOLLOW Blog

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Deby Putra Bahrodin
Designed by dputra
Posts RSSComments RSS
Back to top