Salam Blogger, Sering seorang remaja yang baru mengerti sebuah masalah dia cepat-cepat membuat facebook dan menjadikannya rumah kedua perasaannya kepada apa yang selama ini terjadi padanya. Hanya saja hal ini seperti menjadi lumrah dan malah seolah menjadi trend yang nampaknya juga akan menurun pada generasi berikutnya. Bahkan ada seorang pacar harus mengetahui facebook lawan jenisnya untuk mengetauhi apa yang terbariu dari lawan jenisnya itu.
Terbuka (bahkan sampai detil) |
Seorang laki-laki yang sedang menjalani masa pendekatanpun, saya rasa juga melakukan hal sama dan anehnya tidak hanya itu, ketika seseorang mau melamar pekerjaanpun juga harus mencantumkan alamat facebook sebagai prasarat melamar kerja. Sebegitu kompleknya kah masalah ini? sehingga facebook bagaikan updatetan dari diri seseorang untuk di ketauhi banyak orang.
Apakah fitrah facebook sebagai jejaring sosial itu seperti ini? apalagi sekarang di tambah lagi ada twitter. Meskinpun kata-katanya di batasi tetapi juga banyak sekarang yang menggunakan jejaring ini untuk keperluan serupa. Memang sih semua tidak seperti itu. Banyak orang yang menyangkal hal itu juga, karena menurut mereka facebook bukan hanya tempa untuk keterbukaan tapi juga sebagai fasilitas untuk mencari teman-teman yang lalu.
Namanya orang yang tidak mau mengambil resiko, pasti ada saja yang di bahas dan di sangkal. Tapi berapa persenkah yang seperti itu. Bahkan tak ayal ketika orang tua kawatir mengenai anaknya mereka harus membuat akun palsu untuk mengawasi anaknya di dunia maya itu.
Anjurannya, muali sekarang yuk, bersama kita menggunkan jejaring sosial ini dengan bijaksana. Jangan sangat terbuka di sana, lebih baik terbuka kepada keluarga. Sudah berapa orang yang mengalami kejadian tidak sepantasnya karena kecerobohan di dunia maya itu mungkin sudah cukup pelajaran untuk kita. Sekian
terbuka-nya pada org yg sdh kita kenal track recordnya ya. Kalau masih sebatas dunia maya, tentu ada koridor yg lbh ketat sebagai filterisasinya
ReplyDeletega punya fb eaa
ReplyDeleteya itu lah yg namanya facebook...
ReplyDeletesaya cuman mau katakan "itulah dunia Maya" kawan!. semua fasilitas disediakan di dunia yg satu ini tetapi pada prinsipnya bertujuan baik. hanya saja mungkin individu penggunanya yg harus mawas diri.
ReplyDeletedulu pas masa - masa ababil saya juga sempat mengalami syndrom seperti itu di facebook..
ReplyDeletetapi sekarang enggak..!! hehehe
salam kenal!!
cara bijaksana saya dalam menggunakan FB adalah dengan tidak menggunakannya. itu lebih baik bagi saya. heheh
ReplyDeleteAda masanya juga untuk hal seperti itu.. :D
ReplyDeletehaaaaaa, status alay2 gitu gan... Facebook jadi tembok ratapan...
ReplyDeletebanyak anak bertingkah aneh skrng gara kecanduan FB...:D sampai2 hal ribadi d bkin status...
ReplyDelete