Melangkah demi masa depan dan melihat dengan jalan fikiran yang lurus "Talk Less do More"

Tuesday, March 25, 2014

Menjadi Abdi Rakyat

Sebentar lagi akan ada pemilu, 9 April 2014. 5 menit untuk 5 tahun dan hari yang disebut dengan hari masa depan bangsa kita untuk 5 tahun mendatang. Apakah anda sudah menentukan pilihan? Ataukah masih bingung dengan banyaknya pilihan sekarang ini? Atau malah memilih untuk bungkam dan menerima apa adanya?

Menjadi Abdi Rakyat. Menurut saya itu adalah hal yang sangat mulia sekali, karena mngabdi kepada rakyat mungkin setara dengan mengabdi kepada negara. Tetapi ada hal yang lucu di negri ini. Kenapa seorang rakyat justru berebutan menjadi abdi rakyat hanya untuk mengejar pangkat dan golongan? padahal kalo difikir secara logika mereka malah turun pangkat.

Bukankah rakyat itu adalah jabatan tertinggi di suatu negara? Kok bisa? logikanya, Presiden, Gubernur, Wali kota, bupati mereka kan menjadi abdi rakyat, jadi posisi mereka berada di bawah jabatan tertinggi, yaitu rakyat. Abdi kalo di bahasa kasarkan itu bisa menjadi pembantu.

Sekarang saya perjelas. Mereka itu pembantu rakyat atau pelayan rakyat. Di lapangan apa yang terjadi? Rakyat malah memuja-muja pelayannya. Kalo ada kunjungan pelayan malah berebut untuk salaman. Aneh kan, seorang majikan malah memuja pelayannya.

Ada lagi yang lebih aneh, banyak rakyat yang malah ingin turun pangkat menjadi pelayan rakyat, sudah gitu malah memakan hak majikanya. sebut aja nyunat uang belanja majikannya. Tapi majikannya tidak marah. Sungguh baik majikan di negara ini.

Jadi untuk 9 April 2014 nanti jangan lupa untuk memilih pelayan rakyat yang bisa bekerja dengan baik,memiliki visi yang jelas, dan bisa mengaspirasikan suara rakyat. Yang patut kita ingat adalah jangan takut kepada pelayan rakyat atau pelayan negara. Karena mereka hanya pelayan. Kalo tidak benar. Sikat saja.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

3 Tanggapan pembaca

  1. nyatanya memang merekalah yang pengin dianggap majikan ya Mas.. payah bener

    ReplyDelete
  2. sepertinya golput adalah jalan terbaik......-diri saya pribadi-

    penetapan banyaknya abdi rakyat di parlemen dari berbagai asal, sepertinya sulit untuk mempertahankan kekuatan kerja......

    banyak yang harus banyak dipelajari....termasuk menjadi Abdi Rakyat yang merasa Abdi Rakyat....

    ReplyDelete
  3. Saya langganan golput sebelum sadar bahwa politik adalah hulu dari segala kebijakan di bidang pendidikan, lingkungan, sosial, budaya, dlsb.

    golput bukan solusi yg terbaik untuk melampiaskan kekecewaan kita terhadap pemerintahan saat ini, ikut memilih orgg baik jauh lebih solutif.
    dulu golput adalah perlawanan, sekarang golput berarti pembiaran

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mengunjungi blog kami.
Sampaikan saran, kritik, dan pesan di bawah ini.
Mohon untuk berkomentar secara sopan.
~ No SPAM
~ No Sara
~ No Menghujat
~ No Link Hidup
(update 7 Januari 2013)
Informasi:DO FOLLOW Blog

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Deby Putra Bahrodin
Designed by dputra
Posts RSSComments RSS
Back to top