Kalo melihat berita di tipi-tipi sekarang ini banyak sekali di beritakan kasus kekerasan, entah itu kekerasan terhadap anak, sodara atau orang tua. Kasus kekerasan yang terjadipun di sebabkan karena berbagai alasan, mulai dari tergoda nafsu hingga karena jengkel atau rasa cemburu. Di Indonesia sendiri kasus-kasus seperti ini seakan menjadi tren di era yang serba labil sekarang.
Berbicara tentang kekerasan tentunya kita harus menelisik apa sih yang sebenarnya melatar belakangi kekerasan itu? Kalo menurut saya, selain karena bujukan setan kekerasan itu juga bisa terjadi karena kurangnya kasih sayang yang diterima si pelaku, jadi seakan-akan dia melampiaskan dengan cara kekerasan itu.
Banyak sekali orang menunjukkan sayangnya, cintanya terkadang menggunakan kekerasan. Padahal kalo kita sedikit merubah kekerasan itu menjadi rasa sabar pasti akan indah. Bagaimana mungkin orang tua membunuh anaknya sendiri kalo tidak karena orang tuanya kurang kasih sayang? bukan anaknya lo ya yang kurang kasih sayang, tapi orang tuanya. Sehingga dia melampiaskan itu sampai membunuh anaknya.
Coba lihat orang marah-marah, mereka itu bukan orang yang tidak bisa menahan emosi, tapi mereka adah orang yang kurang kasih sayang. Kenapa orang kurang kasih sayang kemudian marah? Karena merasa tidak teradili. Dengan begitu langsung menyalahkan Tuhan dengan alasan kenapa Tuhan tidak adil.
Sebai orang yang ber Tuhan tentunya kita di larang seperti itu, malah seharusnya kita di suruh untuk mencontoh sifat Tuhan yang maha penyayang itu. Bayangkan saja, ketika ada orang dekat dengan Tuhan, kemudian memulyakan sesamanya, merawat hewan dan tumbuhan, menjaga kelestarian alam di sekelilingnya, ada keluarga yang sayang kepadanya. Bayangkan, indahnya kehidupan itu.
Jadi, Indahnya kasih sayang adalah sarana untuk mengajak kita saling menyayangi baik itu hewan, tumbuah sesama manusia dan Tuhan.
intinya pada sabar toh? makanya saya ndak bosen2 posting yg terkait dgn itu. saya sudah jenuh dgn kejadian2 belakangan ini. mudah2an ada perubahan
ReplyDeletedan semoga kita yang menjadi agen perubahan itu mbak ... Bukan hanya berharap ke orang lain
Deletesaya setuju sobat.. kesabaran akan membawa suatu hubungan ke tingkat yang lebih baik.
ReplyDeletesaya sangat muak dengan para selebiriti yang suka cerai. dengan alasan sudah tidak cocok. terus buat apa janji janji waktu ijab qobul dulu..
seseorang yang bisa mempertahankan suatu hubungan, dia baru bisa di sebut dewasa..
agen perubahan? aku daftar ya kak! hehe
ReplyDeletekomentar saya hanya satu sobat, perbaiki judul artikelnya. karena ntar malah gak di sayang tuh :-d
ReplyDeleteterkadang marah bukan berati tidak sayang melainkan karena besarnya kasih sayang itu sendiri yang tentunya tidak dengan kekerasan..
ReplyDelete