Menulis itu, Tulis Sajalah!!

Mas, Gimana sih caranya nulis itu? Mas, kok tiap hari bisa posting, memang idenya itu muncul darimana saja? Mas, kalo tulisanku nanti jelek gimana? Mas, Mas, Mas dan Mas ?? HHeeuu... begitu banyak pertanyaan ketika saya secara tidak sengaja sharing masalah menulis ke rekan yang ada di pulau seberang sana. Langsung saja tak jawab, mbak wong kita ini sama-sama blogge kok sampeyan itu seperti bicara sama penulis handal saja.

Kunci saya menulis di blog itu adalah pede, kalo masalah postingan sehari-hari itu, saya terinspirasi dari apa yang telah saya lihat di pagi hai. Makanya saya bisa posting tiap hai, selama saya bisa melihat rumput itu wananya hijau, maka saya akan tetap bisa posting dan terinspirasi. Jadi kalo mbaknya ingin posting tiap hai dan ingin menulis jangan takut kalo tulisannya jelek.

Sayapun juga yakin, dulu pak Habiburrahman itu dulu tulisannya juga jelek, para editor-editor koran harian itu dulu tulisannya juga jelek. Karena mereka pede dan mau belajar, akhirnya tulisan mereka bagus, bagus itu dalam artian bisa di terima masyarakat luas.

Unik sih pembicaraan saya dengan teman saya tersebut. Dan mungkin saja hal yang saya ungkap di atas itu bisa menjadi inspirasi teman-teman semua. Terus terang saya memaksa diri saya untuk setiap hai menulis karena suatu hari nanti saya akan menghadapi skripsi.

Kemarin dapet berita kalo sripsi itu nantinya akan di upload untuk menekan plagiat, dari sanalah saya mencoba untuk menekan diri saya, setiap hai harus menulis, apa saja, baik buruk, jelek, pokoknya tiap hari menulis. Toh dengan menulis perasaan ini menjadi tenang dan hal yang paling penting yang harus di ketahui adalah setiap penulis itu mempunyai warna sendiri di tulisannya. Warna yang di maksud bukan merah, hitam atau kuning.

Warna yang di maksud adalah ciri khas tulisan yang tersaji di setiap bait tulisannya. Happy Weekend All