Salam blogger, Darah Saya Bercorak Merah. Dengan sengaja aku sadar ternyata di kampusku penuh dengan sandiwara politik, setiap orang yang aku temui seakan seperti hantu bagiku. Bagaimana tidak? Setiap mahasiswa yang mempunyai golongan corak tertentu seakan mereka mempunyai kepentingan politik di kampus. Ya, meskipun dalih mereka adalah hanya untuk belajar, tetapi bagaimana dengan orang yang seperti bebek?
Bebek yang di maksud adalah seakan dia itu ada pengemudi auto pilotnya. Siapakah auto nya itu? Mereka adalah orang-orang atas. Memang aku tidak tau apa manfaatnya ikut gituan? Tetapi bukankah yang namanya politik itu dari dulu sudah jelek, walaupun mereka sudah punya visi dan misi yang jelas. Toh akhirnya rakyat yang mengalami penderitaan.
OMEC (Organisasi Mahasiswa Ekstra Campus), itu yang terdengar di telingaku. Sempat aku berfikir, bangsa ini memang pantas hancur karena pemudanya sudah di jejali dengan pendidikan politik dengan corak masing-masing. Aku di sini tidak menyalahkan OMECnya tetapi untuk apa sih yang seperti itu? apakah mereka tidak mengaca kepadda senior mereka di atas sana?
Cobalah berfikir, dengan potensi diri yang ada sekarang ini. Aku yakin kamu aka menjadi orang hebat nanti, tanpa harus mejadi hantu rakyat. Yang namanya politik dari dulu juga busuk, sebusuk tingkah laku para lakon yang sedang menjalankan perannya di atas sana. Perhatikan rakyatmu yang kebingungan dengan kebijakan-kebijakan yang mencekik.
Lupakan corakmu, aku gak peduli kamu hitam, kuning, atau biru. Rakyatmu tidak butuh itu, yang mereka tau adalah darah mereka merah. Dan itu adalah fitrah sebuah manusia.
wah-wahh! anggota Dewan mesti baca ini sob
ReplyDeletekarena yang di atas orangnya banyak sob, kalau hanya satu orang yang berpendapat benar yang lainnya menyalahkan maka tidak bisa berbuat apa apa mungkin kayak gitu kali ya...
ReplyDeletemudah mudahan kedepannya makin baik aja...
Negeriku negeriku...
ReplyDeleteJika semua individu sadar akan tugas dan fungsinya masing-masing pasti negeri ini akan kembali seimbang..
soal anggota dewan atau sejenisnya ane nocoment sob hhe, tapi ane suka kata2 yg ini
ReplyDelete"Cobalah berfikir, dengan potensi diri yang ada sekarang ini. Aku yakin kamu aka menjadi orang hebat nanti, tanpa harus mejadi hantu rakyat"
kasian tuhh orag digmbarnya :)
ReplyDeleteFOllow
miris euy soal para petinggi itu, ya semoga saja cepet2 negeri ini sembuh
ReplyDeleteMantef artikel abang..salut bang..hehhee
ReplyDeletemaksudnya yang memiliki kepentingan itu yang memilki corak darah biru yach sobat seperti bangsawan gitu??? dan mereka tidak peduli dengan rakyat seperti kita ini yang bercorak dara merah seperti pada orang kebanyaka...
ReplyDeletekunjungan silaturahmi
ReplyDeletesambil menyimak artikel ini sob..
ikut OMEC atau tidak, yang terpenting adalah menjadi pemuda yang kreatif dan produktif. jadi, jika sebagai pribadi independen kita bisa memenuhinya, buat apa ikut2 organasasi yang mengutamakan kepentingan kelompok? betul ga sob? :D
ReplyDeletenice post :D
iya bener juga ya. tapi ane ga tau tu dengan OMEC, sama mungkin tappi beda bahasa. biasalah setiap kampus punya nama sendiri, kalau di kampusku juga kadang suka gitu. tindakan yang 'mbebek' itu yang merugikan, ga punya prinsip meski ga tau juga siapa dalangnya. hidup mahasiswa sebagai agen perubahan.
ReplyDeletemahasiswa emang penuh idialisme.
ReplyDeleteIt’s so refreshing to find articles like the ones you post on your site. Very informative reading. I will keep you bookmarked. Thanks!
ReplyDelete