Salam blogger, Tuhan tidak menciptakan produk gagal. Itu adalah sepenggal kalimat yang masih saya inget hingga sekarang ini. Kalimat itu terlontar setelah saya sadar ketika manusia gagal. Peluang manusia untuk gagal itu hampir dari 80% dari usahanya, banyak yang gugur, sedikit yang berhasil. Tuhan, 100% berhasil dan 100% benar. Itulah kekuasaan.
Mari kita bicarakan soal 80% terlebih dahulu, ada orang yang bilang 80% ini adalah akhir dari segalanya, dan di sana segalanya berakhir, ada yang bilang 80% adalah penderitaan jadi setiap hari harus makan mie instan, ada yang bilang 80% adalah titik awal dari 20%, ada yang bilang 80% adalah momok dalam hidup ini.
Semuanya itu adalah pendapat dan tidak bisa di salahkan, karena itu bedasarkan realita, tetapi mari kita berfikir logis, kita gunkan hukum fisika, ketika benda elastis di jatuhkan dari ketinggian apa yang terjadi? Benda itu akan meluncur ke arah gravitasi kemudian benda itu akan membentur sesuatu kemudian benda itu terbang kembali ke atas karena efek elastisitas.
Meskipun pantulan ke atas tidak setinggi titik awal di jatuhkan, setidaknya pantulannya mendekati dimana dia menjatuhkan benda itu. Maksudnya seperti ini benda meluncur ke bawah itu kita anggap kegagalan kita, sangat tinggi dan panjang. Sementara itu titik tumbukan itu adalah titik akhir dari kesusahan, masalah dan lain sebagainya. Itu juga biasa di sebut dengan titik nadir. Penyiksaan batin yang sangat parah. Di sanalah banyak orang yang menyerah gak menganggap dirinya gagal.
Mereka tidak percaya dirinya itu elastis dan dapat meluncur kembali ke atas. Ini sebenarnya hanya soal berani, kita berani membuat diri kita elastis atau tidak? Mungkin pertanyaannya siapakah yang melempar bola itu? Adalah Tuhan. Tuhan berhak melempar bola sekeras apapun, setinggi apapun. Jadi mintalah ke Tuhan agar di lempar keras-keras, agar titik suksesnya itu benar-benar bisa meledak.
yang penting minta sama Tuhan kekuatan saat dilempar keras-keras. :)
ReplyDeletebener banget mak rika :) sabfar terberkati :-b
DeleteKalo berani tapi mudah menyerah gimana??? :D
ReplyDeletewah berat nih bahasanya sob, hehehe saya sedikit kurang kelas nih kalau bahas beginian sobat hahaha
ReplyDeletesaya suport saja dech sobat, semoga sukses ya..?
berubah itu memang harus berani :)
ReplyDeletepenggambaran yg bagus bahasanya..., susah nangkapnya tp substansi maksdx bs ditau perlahan2 lahan... *smile
ReplyDeleteminta Tuhan dulu sebelum melempar :)
ReplyDeletedan doa adalah sebuah permintaan dan pengharapan yang sangat penting dalam konteks ini
ReplyDelete