Melangkah demi masa depan dan melihat dengan jalan fikiran yang lurus "Talk Less do More"

Saturday, April 12, 2014

Cinta Itu Tidak Butuh Alasan

"Aku mnecintaimu karena kamu beda dari yang lain". Kata-kata ini jadi sangat familiar, karena sering digunakan sepasang pemuda untuk alasan bereka berkasih sayang. Ada seorang kakek nenek yang sudah sangat renta. Mereka terlihat disebuah taman sedang berpeganga tangan sambil menghadap ke danau. Disisi lain ada pasangan anak muda yang sedang bertengkar. Mereka bertengkar karena hal kecil.

"Aku kan sudah bilang, aku tidak suka kalo kamu itu tidak perhatian kepadaku, kalo seperti ini mending kita putus sajalah". Kata itu memkik keras. Lalu si perempuan meinggalkan pasangannya dengan lari dan menangis. Pasangan yang ditinggalkan si perempuan merasa bahwa dirinya tidak bersalah, karena dia tidak perhatian itu ada alasannya. Laki-laki ini bekerja untuk keluarganya, kalo dia tidak bekerja keluarganya dan adiknya tidak bisa makan.

Tetapi laki-laki ini tidak menceritakan bahwa ia sedang bekerja untuk keluarganya. Mungkin ini keburuka laki-laki ini. Tapi kalo kita melihat dari sisi yang lain, laki-laki ini ingin pasangannya tidak ikut menaggung beban. Sebenarnya mereka sudah mecintai sejak 2 Tahun yang lalu. Si perempuan dulunya adalah teman SMP si laki-laki.

Mereka memutuskan untuk berpasangan karena mereka merasa ada kecocokan dan ada kesamaan fikiran. Sehingga si perempuan merasa kalau si laki-laki ini memang pas untuknya. Akhirnya mereka memutuskan untuk berpasangan. Tetapi, baik pihak perempuan ataupun pihak laki-laki tidak pernah mengenalka pasangannya ke orang tuanya. Mereka sangat menjaga adat jawa yang melarang membawa wanita atau pria kerumah.

Sehingga, selama mereka berpacaran, mereka tidak pernah membawa masalah atau cerita apapun ke keluarga. Tak terasa hari sudah semakin sore. Pemuda yang di taman itu terlihat sangat kacau. Di satu sisi dia ingin menjaga hati si perempuannya, tapi di sisi lain dia juga tidak ingin keluarganya tidak makan karena dia lebih mementingkan perempuannya.

Pemuda itu sedikit menengokkan pandangannya ke sepasang kakek nenek yang sangat mesra. Kemudian pemuda itu memberanikan diri untuk beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri mereka. "Kakek, kakek usianya berapa?" 70 Tahun. "Kalo nenek usianya berapa?" 68 tahun. Karena sang pemuda sangat penasaran dengan kemesraan mereka. Akhirnya pemuda itu memberanikan diri untuk bertanya. "Kakek, kakek sudah tua kok tetap mesra?" Kami, saling mencintai karena kami tidak punya alasan untuk mencintai.

Intinya:
Terkadang kita terlalu sibuk untuk mencintai, bahkan kita sangat sensitif dengan apa yang ada di dalamnya, tetapi kita lupa dengan sebuah cinta yang sederhana dan membuat bahagia selamanya.

Mencintailah dengan sederhana
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

4 Tanggapan pembaca

  1. kita terlalu sibuk untuk mencari alasan untuk mencintai seseorang padahal sih kan gak butuh alasan yang banyak toh yaaa... cinta kan hanya buat cinta.. *Kahlil Gibran Bangettttt

    ReplyDelete
  2. Suka sama postinga yang satu ini...
    terlalu memikirkan alasan malah jadi lupa bagaimana cara menjalaninya dengan baik.

    Selamat sore kak :)

    ReplyDelete
  3. pas...tadi pagi baru saja bahas ini dalam syarah kitab al hikam

    ReplyDelete
  4. cerita yang bagus sob :)
    mudah mudahan cinta saya juga langgeng seperti cerita diatas dan ada juga yang nanya sama saya hehehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mengunjungi blog kami.
Sampaikan saran, kritik, dan pesan di bawah ini.
Mohon untuk berkomentar secara sopan.
~ No SPAM
~ No Sara
~ No Menghujat
~ No Link Hidup
(update 7 Januari 2013)
Informasi:DO FOLLOW Blog

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Deby Putra Bahrodin
Designed by dputra
Posts RSSComments RSS
Back to top