Pertamina Sedang Lebaran

Belakangan ini ada 2 masalah besar yang di soroti media elektronik di negeri ini. Pertama masalah UN yang amburadul karena pendistribusian soal yang belum merata dan masalah BBM. Khusus untuk masalah BBM di pecah menjadi 2 yaitu akan diadakannya bensin non subsidi untuk kalangan atas dan yang kedua masalah solar yang langka. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan mengupas tentang kelangkaan solar.

Saya disini hanya menduga, bukan mengikuti media elektronik maupun media cetak, karena pada basisnya saya tidak terlalu suka dengan media seperti itu setelah tidak adanya kawalan yang jelas dan kasus kebiri pers sekarang ini. Oke langsung saja, Kenapa sih saya memberi judul Pertamina sedang lebaran? ada yang tau?

Ini dia alasannya

Dimana-mana sekarang ini pasti ada tulisan seperti ini di depan SPBU. Pertamina sedang lebaran dan meminta maaf lahir batin karena selama ini solar yang sangat membaur dengan masyarakat dan mungkin karena sang solar banyak salah, di lebaran kali ini si soal ingin bertobat dan jarang membaur di masyarakat lagi.

Mungkin karena sang solar sudah menyadari kalo ternyata dirinya hanya dimanfaakan oleh kaum yang mampu. Makanya sekarang ini solar meminta maaf dan akan memperbaiki diri dengan cara tidak dulu muncul ke masyarakat.

Pertamina sebagai Bos nya solar tidak mengijinkan solar ini terlalu banyak bergaul dengan masyarakat. Takutnya si solar akan semakin berdosa, dan si solar pada akhirnya kalo tidak di kurung akan mati dan tidak bisa berbaur lagi dengan masyarakat seperti dulu lagi.

Alasan lain solar sekarang ini ingin sembunyi adalah, Si solar juga merasa bahwa dirinya adalah bahan bakar yang paling banyak menyumbang kerusakan di bumi ini.

Ohh.. solar malang sekali nasibmu. Semoga bosmu (pertamina) segera membebaskan engkau dari kurungan, karena nelayan sangat membutuhkanmu.