Masih ingat dengan Film Habibie & Ainun? Masih ingat dengan gula jawanya Eyang Habibie? Masih ingat ketika Eyang Habibie menyatakan cintanya ke Ainun? Duduk di bawah pohon yang rindang, dan di tempat itu juga dulu Eyang mengatakan kalo Ainun itu jelek, item, seperti gula jawa?
Ya itulah yang membuat saya sangat terinspirasi dengan beliau, Eyang habibie. Kemarin tidak sengaja saya beerkunjung ke youtube, kemudian saya menemukan video Eyang di salah satu acaranya pak Mariono. Kemudian video tersebut saya dunlut dan saya tonton sampai habis.
Di dalam video tersebut eyang dengan powerfull seperti orang yang masih remaja mengajarkan kita semua pentingnya akan kasih sayang, cara mencintai yang bijak, cara menemukan seorang kekasih yang baik dan cara mendidiknya hingga dia benar-benar menjadi jodoh kita untuk sepanjang hayat.
Keteladanan eyang Habibie sudah jelas, cintanya kepada Eyang Ainun sangat dalam, suci, jujur dan abadi. Eyang mengajarkan kalo sebenarnya cinta itu bisa menjadi kekuatan dan membentuk sinergi positif sehingga Eyang Habibie bisa seperti sekarang ini.
Kalo anda semua masih ingat. Eyang Habibie bukanlah orang biasa, beliau adalah mantan presiden Indonesia yang menurut saya adalah Presiden Independen ke dua setelah Soekarno. dan sekarang beliau mengapdikan diri untuk negara Jerman.
Kenapa orang yang se hebat itu bahkan mantan presiden mengapdikan diri ke negara lain? Penghianatan bangsa terhadap rakyatnya. Itu jawaban yang saya tangkap. Ketika beliau di suruh pulang oleh presiden Soeharto kemaudian beliau membuat pesawat. Dan pada akhirnya pesawatnya hanya di tanggalkan saja.
Bagaimana sakit hatinya Eyang pada waktu itu. Tapi kembali lagi, Hanya sang cintanyalah yang bisa menguatkan beliau hingga beliau bisa tabah, tegar dan bisa menjadi sampai sekarang ini.
Pada kesempatan di acaranya pak Mariono Eyang juga membacakan puisi yang di tulisnya pada waktu pulang dari makamnya eyang Ainun. Puisi yang tulus, dan lembut dengan penuh perasaan cinta. Ketika eyang membacanya tampah matanya berkaca-kaca menandakan kalo puisi tersebut memang mengandung makna yang sangat dalam.
Maka dari semua itu ketika saya punya anak, saya ingin anak saya menjadi seperti eyang, kalo anak saya perempuan saya ingin anak saya menjadi seperti eyang Ainun. Dan di hari kasih dan sayang ini saya ingin kita semua mencontoh keteladanan kasih dan sayang eyang Habibie.
Demikian tulisan saya hari ini, terima kasih
Palenten.. b-(
ReplyDeleteBunga, coklat sama bonekanya,,, (h)
kalau aku pribadi, mau jadi diri sendiri aja, kaya lebih bisa menikmati hidup dengan seutuh'a :)
ReplyDeletewah, jadi ini terinspirasi dari cerita Habibie dan Ainun ya sob!
ReplyDeletemanarik.. orang besar selalu bisa jadi inspirasi.. amin kang amin tuk doanya ;)
ReplyDeleteKisahnya sangat menginspirasi banyak orang untuk selalu setia sama pasangan walaupun dalam keadaan sakit dan gembira.
ReplyDeletewah saya jadi pengen pulang cepet dan peluk eyang saya sob....
ReplyDeleteAku udah lihat langsung gan filmya di bioskop, sedih kisahnya. kunjungan balik ya di tunggu!
ReplyDeletewah jadi lupa kalau bulan ini adalah hari kasih sayang,tapi menurut saya tidak hanya bulan ini kita mengenal kasih sayang,jelas haruslah setiap bulan dan waktu kita mengenal kasih sayang heheheh,..oh iya salam top disini sob hehehehe
ReplyDeletesaya blm sempet menonton filmnya..namun kejelesan dari tulisan sobat..ternyata mengetengahkan soal kasih sayang tulus untuk pasangan hidup...
ReplyDeletenice sob :)
saya blm sempet menonton filmnya..namun kejelesan dari tulisan sobat..ternyata mengetengahkan soal kasih sayang tulus untuk pasangan hidup...
ReplyDeletenice sob :)
Film ini sangat menginspirasi sob. .
ReplyDeleteingin tampil cantik, putih, bersih bebas noda dan flek hitam? segera dapatkan promonya disini cream pemutih wajah alami.
ReplyDelete