Khas Bali (bunga kamboja di kuping) |
Salam Blogger, waktu di bali kemarin saya banyak belajar tentang kebaikan dan kesopanan dalam menjalani kehidupan sosial, banyak sekali yang berbeda anatara budaya di jawa dan budaya di bali. Ya tentu saja saya tidak akan menjelaskan satu per satu apa saja yang berbeda. Yang ingin saya ceritakan adalah tentang kesopanan yang terus di jaga oleh masyarakat bali.
Pertama kali menginjakkan kaki di tabanan, saya merasa bahwa di sini ada unsur budaya yang sangat kental, di barengi dengan nuansa religi di setiap sudut pandang manusia. Ya, wajar saja. karena seperti yang kita ketahui bahwa di bali mayoritas adalah penganut agama Hindu. Dan tak ayal juga di sini banyak sekali pura yang berjejer di sepanjang jalan.
Cerita ini bermula ketika saya memutuskan untuk turun dari mobil dan menanyakan suatu tempat. Dengan nada orang jawa saya menanyakan ke orang yang ada di pinggir jalan. Tapi dia diam saja, entah karena cara bertanya saya yang kurang baik, atau memang bahasa indonesia saya yang hancur. Sembari tidak memperoleh jawaban, ternyata ada desisan kalo di bali itu harus memakai bahasa halus di sana.
Upacara adat yang masih kental |
Ya, misalnya saja untuk memanggil itu bukan lagi menggunakan, pak, atau cak seperti di jawa. Kalo manggil orang laki-laki pake Bli, entah apa itu yang jelas katanya itu adalah bahasa santunnya mereka. Langsung saja pada kesempatan ke dua saya bertanya dengan nada yang halus dan menggunakan panggilan Bli, ehh.. ternyata sambutannya malah luar biasa. Sangat menunjukkan orang indonesia banget yang ramah dan tolelir.
Bahkan bli yang aku tanyai itu, menyuruh untuk main ke rumahnya. Ya mungkin itulah pengalaman berharga yang mungkin akan terkenang nantinya.
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan hari ini. Terima kasih dan salam Blogger
This Article Supported by :
This Article Supported by :
wah santun sekali ya mereka, hebat. harus mengunakan kata bli ya, ehm, ternyata masih ada orang santun di indonesia ya. kapan kapan coba ah.
ReplyDeletewah, bisa gawat deh kalo gue yg ke bali. soalnya orang dayak suka ngomong seadanya, mgkn terlihat kurang santun. tapi kalo hatinya, silahkan di cek and ricek sobat! gue rasa sama ato mungkin lebih baik dari tutur katanya!
ReplyDelete