Pagelaran Ludruk di Taman Krida Budaya Malang

Malem, nampaknya kesenian yang satu ini sudah agak redup ya popularitasnya. Ludruk adalah kesenian indonesia juga lho ternyata, kita sebagai warga Indi yang baik seharusnya bangga memiliki kesenian yang satu ini. Salah satunya adalah dengan menontonnya dan ikut berperan aktif dalam pengembangan dan kalo bisa memperkenalkan ke dunia luar.

Kemarin di kota Malang ada pagelaran ludruk yang di adakan oleh Dinas Pariwisata kota Malang, bertempat di Taman Krida Budaya Malang. "Pagelaran ini kami adakan setiap bulan mas, dan semoga dengan pagelaran ini kota Malang bisa menarik wisatawan datang ke sini" Tutur Bu Ismi, salah satu petugas Dinas Kepariwisataan Kabupaten Malang.

Pada waktu itu yang main adalah Ludruk dari Kab. Malang "Lerok Anyar" dengan membawakan cerita "Sawungggalih". Seperti pada ludruk-ludruk yang umumnya, awalnya ada tarian kemudian Jula-juli, kemudian parikan dan yang paling khas dari ludruk adalah komedi di jula juli dan nyanyian pantun di parikan. selain itu hal yang menarik lainnya adalah pada sesi menari sambil menyanyi, dan yang nari dan nyanti itu kaum hawa setengah adam lhoo.. jadi keren banget ...

Sawunggalih sendiri bercerita tentang pengusasa di Surabaya Timur yang sudah hampir pensiun,di bingung untuk menentukan orang yang pantas untuk menggantikannya, akhirnya dia mengadakan sayembara untuk menggantikan dia menjadi penguasa di Surabaya Timur.

Antrian Pengunjunga yang ingin melihat

Namun pada waktu itu ada seorang pemuda yang datang mengahadapnya dan mengaku dia adalah anak dari penguasa itu, sontak penguasa itu kaget dan mengintrogasi hingga akhirnya itu adalah anak dari penguasa tersebut. Singkat cerita, ternyata penguasa itu telah menghamili salah satu warganya. Kemudian anak itu mencari ayahnya dengan bantuan ibu kandungnya.

Meskipun istri sang penguasa itu tidak setuju, namun sang penguasa itu tetap mengakui dia menjadi anaknya dan memberi nama "sawunggalih". Sawunggalih di beri tahu kalo ada sayembara menggantikan posisi bapaknya menjadi penguasa di Surabaya Timur. Awalnya ssawunggalih ragu mengikutinya, tapi akhirnya sawunggalih mengikuti karena di dukung moral bapaknya.

Tapi ada kubu lain yang tidak menginginkan sawunggalih menjadi penguasa di wilayah surabaya timur, yaitu para belanda, karena sawunggalih ini berjuang membela orang kecil. Sementara Belanda menginginkan yang menjadi penguasa adalah anak didik belanda yang bisa di kendalikan.

Tarian Pembuka

Belanda menyusun rencana ingin membunuh sawunggalih dengan mencampuri racun di minuman yang di berikan tidak lain adalah pamannya sendiri, karena pamannya bekerja sama dengan Belanda hanya demi pernikahan yang di janjikan dengan perempuan belanda. Tetapi di sana sawunggalih bisa selamat berkat pertolongan seseorang yang mengabdi kepada belanda namun dia berhianat.

Singkat cerita seseorang yang berhianat kepada belanda ikut berperan besar dalam pembunuhan belanda oleeh sawunggalih ...

Itulah cerita Ludruk "Sawunggalih" semoga di bulan ini saya berkesempatan untuk melihat lagi dan bercerita di blog ini, dan untuk teman-teman yang ingin menyaksikan secara langsung bisa datang ke Malang pada tanggal 28 April 2012 jam 19.00 WIB. Untuk pertunjukan selanjutnya yang main adalah Ludruk Mustika Jaya dari Jombang dengan Lakon Nguri-Nguri Nemu Wadi.

Dokumentasi

Antusiasme Warga sekitar

Jadwal Pagelaran

Mahasiswa juga ikut lihat

Sinden Kecil yang menyanyi

Tarian pembukaan