Banyak orang yang mengatakan miskin itu susah, menderita, dan penyakiten. Ada juga yang mengatakan jatuh miskin itu adalah hal terburuk di hidup ini. Nah, berbagai tanggapan orang tentang miskin inilah yang ingin saya kelupas satu per satu. Di dalam tulisan saya ini, saya akan melibatkan banyak tokoh besar yang dulunya miskin. Oke, simak langsung ya.
Saya tiba-tiba teringat dengan lagi senengane +Olivia Mimin Trisnawati, dangdut sih tapi tak apalah, namanya juga kepepet. ini liriknya "sak sugih-sugihe uwong mesti ono mlarate, sak mlarat-mlarate uwong mesti ono celengane" yang artinya walopun orang kaya pasti ada miskinnya dan wlopun orang misikin pasti ada tabungannya..
Kemudian pak Dahlan juga bilang, "Dulu semasa saya masih miskin, tidak semenderita apa kata orang miskin sekarang, semua saya nikmati dan itu tidak menderita". Ya, itulah arti miskin, tapi benar juga loh, miskin itu tidak menderita. Yang menderita itu adalah ketika miskin punya keinginan seperti orang kaya tapi tidak usaha.
Yang membuat miskin itu menderita selain itu juga karena tuntutan, seperti anak sekolah, kemudian beli beras dan yang menyertainya, ketika tidak dapat beli, ya itulah yang di sebut dengan menderita. Perspektif kaya sering kali di kait-kaitkan dengan uang. Ini yang semestinya harus di rubah. Bahkan ada orang yang benci dengan orang kaya.
Ilustrasi Kaya dan Miskin |
Sebenarnya orang yang kaya dengan harta atau uang itu juga belum tentu memiliki segalanya loh. Kaya itu tergantung pembandingnya. Dan saya yakin semua itu juga tergantung pembandingnya. Apa yang di miliki orang kaya itu belum tentu selengkap yang di miliki orang miskin. Orang miskin setiap hari kumpul dengan keluarganya, sedangkan orang kaya belum tentu.
Orang miskin sangat dekat dengan Tuhan. Sedangkan orang kaya belum tentu. Nah, jadi kemiskinan yang di gambarkan pak Dahlan di masa lampau itu memang bukan penderitaan, karena pak Dahlan menikmati kemiskinan itu, maksudnya kalo di rumah tidak ada nasi, ya cari ikan di sungai. Toh Tuhan juga pasti tidak akan membuarkan makhluknya kelaparan kalo ada usaha.
Miskin atau kaya sama saja ini saya tujukan untuk menghilangkan perspektif yang buruk tentang kemiskinan dan kekayaan. Bahwa semua itu hanya sementara, paling banter juga sekitar 50 tahunan. itu saja kalo manusia bisa merubah nasib. Katakanlah, miskin itu tidak ada, dan kaya itu bukan jaminan sentosa.
Ilustrasi Kaya dan Miskin |
Sekarang yang ada hanya orang bahagia atau tidak bahagia, itu saja. Kalo toh ada kebutuhan yang tidak dapat di penuhi, itu kan namanya bukan miskin. Kalo masih sehat, saya yakin pasti ada jalan untuk memnuhi kebutuhan, tingal usahanya bagaimana?
Jadi Miskin atau kaya sekarang mulai di hilangkan, karena semua itu sama saja. Saya yakin kalo yang di katakan miskin itu punya uang mereka akan membeli apapun yang mereka perlukan, dan kalo yang di bilang kaya itu jatuh juga akan di sebut orang yang katanya miskin itu.
Sekian dulu postingan saya kali ini. Terima kasih dan semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat.
Miskin diberi cobaan dengan kekurangan harta, begitupun si kaya diberi cobaan dengan harta yang banyak. Jadi hati-hati bagi si kaya jangan menganggap kaya itu merupakan rejeki, tapi harus bisa menjaga harta di jalan Allah.
ReplyDeleteorg miskin itu jk gak punya impan apa2, trs gak mau usaha, trs hanya menghayal...#defnisi org belum sarapan
ReplyDeletesip, saya sangat sepakat dengan itu .. Hehehe...
ReplyDeletembak riri ; itu mah menghayal sarapan loh mbak ... Hheuu hheeuu
ReplyDeletecuman yang saya sering bingung sekarang ini banyak orang yang mengkategorikan miskin itu hanya untuk harta. padahal miskin itu banyak macamnya.
ReplyDeletesepakat dengan bung peno...
Delete8-) kaya miskin tetap bersyukur ya gan
ReplyDeleteiya pak edi
ReplyDelete“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.”
ReplyDeletenikmati saja sih kalau menurut saya, ambil pelajaran dari apa yang terjadi dalam hidup
ReplyDeleteKalau menurut saya Mas didunia ini miskin dan kaya sama-sama membutuhkan.Sekaya apapun itu pastilah orang kaya masih butuh orang miskin alasannya adalah kita makhluk sosial baik miskin dan kaya sama-sama membutuhkan satu sama lainnya.
ReplyDeleteMesti asal ngomong toh..
ReplyDeleteAku gak seneng lagu dangdut ;((
setuju banget..yg penting hati mau baik.
ReplyDeletepostingan yng bagus gan, miskin atau kaya tergantung hati kita walaupun miskin kalau hati kita selalu bersyukur dan merasa cukup maka hati ini kan menjadi lapang tapi kalaupun kaya tapi tidak pernah bersyukur hatinya pasti sempit dan merasa kurang dengan kekayaannya apalagi sifat manusia kebanyakan semakin banyak uang semakin banyak pula kebutuhan... jadi intinya ialah selalu bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Alloh azawajalla
ReplyDeleteo ya folloback ya..
ReplyDeletetanggapan saya ngak miskin ngak kaya sama aja
ReplyDelete