Selamat siang, Tikus berdasi melawan kucing tukang tidur. Kalo di fikir sih memang tidak ada tikus yang memakai dasi, tapi lucu juga jika tikus itu di kasih pakaian kemudian di beri dasi. Masih ingat dengan lagunya Iwan Fals ? "Kisah usang tikus-tikus kantor yang suka berenang di sungai yang kotor, cerdik,dan licik" Lantas sebenarnya siapakah musuh tikus yang sebenarnya? Apakah kucing bisa mengatasi itu semua? Atau ada terpaksa menggunakan pestisida untuk memberantasnya? Mari kita berdiskusi lagi dengan membaca artikel ini sampai selesai.
Tikus = Koruptor, adalah sebutan orang yang mentilep uang rakyat yang setiap hari bekerja keras untuk membayar pajak. Di Indonesia sendiri nampaknya sobat2 semua juga sudah tau gimana dan siapa saja yang menjadi musuh rakyat nomer 1 itu. Menurut Jakarta Globe
"Korupsi di Indonesia Rp 2.13 Trillion ($238.6 Million)" keren kan?? kalo seandainya uang itu di cairkan dan di gunakan untuk mengentaskan rakyat miskin di Indonesia pasti sudah cukup, setidaknya membatu adik-adik kita untuk beli sepatu dan buku tulis untuk sekolah.
Jika kita terus mengikuti perkembangan berita soal korupsi pasti sobat2 tidak terkejut dengan penyataan yang di kabarkan oleh Republika berikut ini "Perkara Korupsi di Indonesia Mencapai 1.018 Kasus"(update 2011) dan di laporkan juga perkara tindak pidana korupsi yang memasuki tahap penyelidikan, sebanyak 357 kasus, sedangkan jumlah perkara yang memasuki tahap penyidikan sebanyak 1.018 kasus. Dari seribuan perkara korupsi tersebut, terdapat 825 perkara tindak pidana korupsi memasuki tahap penuntutan. Adapun jumlah uang negara yang berhasil diselamatkan dari ratusan kasus tersebut, dalam bentuk rupiah sebesar Rp68,46 miliar dan dalam bentuk dolar sebanyak 2.920,56 dolar AS."
Kalo sobat-sobat teliti pasti angka yang terselamatkan tersebut sangatlah sedikit jika di bandingkan angka yang pertama tadi. Lalu pertanyaannya "sebenarnya berapa kasus kurupsi di negeri ini?" Coba sobat-sobat hitung sendiri ya .. hehehe...
Beralih dari sana, sebenarnya apa sih yang menyebabkan mereka melakukan korupsi? Kalo saya telisik lebih dalam, orang yang melakukan korupsi itu dulunya adalah kaum-kaum terpelajar, jadi secara logika mereka tidak mungkin melakukan korupsi. Tetapi kan malah sebaliknya yang terjadi. Lantas?
Begini, Kalo sobat sering nonton RCTI pasti sudah kenal dengan yang namanya bang NAPI atau bang Nara Pidana. Kira-kira bang napi itu bilang seperti ini "kejahatan terjadi bukan hanya dengan niat pelakunya tapi juga karena ada kesempatan" Menurut saya pribadi sih kata-kata yang terakhir itu yang menjadi korupsi di Negara kita ini semakin banyak. "Kesempatan"
Lalu kemanakah kucing-kucing yang tugasnya menangkap tikus itu? Apakah kucing itu sekarang menjadi kucing anggora atau kucing persia yang membiarkan tikus berkeliaran? Dan hukuman apa yang pantas sebenarnya bagi pelaku koruptor tersebut?
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), menurut saya adalah kucing yang aktif mengkap tikus-tikus yang berceceran di got-got kumuh. Kinerjanya lumayan bagus, terbukti banyak kasus yang mampu ter endus kucing satu ini. Dan akhirnya banyak juga yang tertangkap. Terahir adalah yang masih hangat kasus korupsi Wisma Atlet yang banyak merengkut Tikus-tikus nakal.
Namun, apakah tikus-tikus itu di proses sebagaimana mestinya? Menurut saya sih penangkapannya sudah bagus tetapi yang masih menjadi pertanyaan besar itu adalah kinerja aparat penegak hukumnya. Banyak kasus yang belum terselesaikan dan banyak juga kasus yang lolos hukum alias sogok menyogok hingga aparat hukumpun juga ikut terlibat di sejumlah kasus korupsi.
"ICW: Sektor pendidikan terbanyak kasus korupsi"
Sekarang silahkan sobat-sobat yang menentukan, sebenarnya hukuman apa yang pantas untuk para tikus-tikus itu?
Sekedar usulan saja sih saya menyarankan hukuman mati saja. Karena mereka mempercundangi banyak orang.
Sekian artikel saya pada hari ini .... Terima kasih sudah berdiskusi dan mengunjungi blog saya .... (^.^)
0 Tanggapan pembaca
Terima kasih sudah mengunjungi blog kami.
Sampaikan saran, kritik, dan pesan di bawah ini.
Mohon untuk berkomentar secara sopan.
~ No SPAM
~ No Sara
~ No Menghujat
~ No Link Hidup
(update 7 Januari 2013)
Informasi:DO FOLLOW Blog